Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional, Cek Daftar Situsnya Kawasan Dataran Tinggi Dieng, yang membentang di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada 24 Mei 2024. Dengan status ini, Dieng tidak hanya diakui karena kekayaan alamnya, tetapi juga karena warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya yang luar biasa. Penetapan ini membuka peluang besar bagi pariwisata, konservasi, serta pendidikan geosains di Indonesia.
Apa Itu Geopark Nasional?
Geopark atau taman bumi adalah kawasan yang memiliki situs-situs warisan geologi yang bernilai internasional. Geopark mengintegrasikan pelestarian alam, edukasi, dan pembangunan ekonomi lokal berkelanjutan melalui geowisata.
Tiga Pilar Geopark:
- Geodiversity (Keragaman Geologi)
- Biodiversity (Keragaman Hayati)
- Cultural Diversity (Keragaman Budaya)
Keputusan Resmi Penetapan
Dieng ditetapkan sebagai Geopark Nasional berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI Nomor 62.K/HK.01/MEM.G/2023. Penetapan ini merupakan hasil dari proses panjang identifikasi, penilaian potensi, dan pengembangan kawasan berbasis konservasi serta pemberdayaan masyarakat.
Daftar Situs Resmi di Kawasan Geopark Nasional Dieng
Geosite: Warisan Geologi Spektakuler (23 Titik)
Berikut adalah daftar geosite atau situs geologi penting di Kawasan Dieng:
- Telaga Menjer
- Kompleks Sidede–Sikarim
- Telaga Cebong
- Kerucut Vulkanik Sikunir
- Kerucut Vulkanik Seroja
- Lava Gunung Prambanan
- Lava Gunung Pakuwaja
- Kompleks Telaga Warna
- Tuk Bima Lukar
- Kerucut Vulkanik Bisma
- Kawah Sikidang
- Kawah Gunung Pangonan
- Telaga Merdada
- Curug Sirawe Bitingan
- Graben Pagerkandang
- Kawah Sileri
- Kerucut Vulkanik Nagasari
- Kawah Candradimuka
- Telaga Dringo
- Kawah Sinila
- Sumur Jalatunda
- Kawah Timbang
- Curug Merawu
Biosite: Kawasan Bernilai Hayati Tinggi (8 Titik)
Situs biosite atau lokasi dengan kekayaan hayati yang penting meliputi:
- Telaga Warna
- Bukit Kekep
- Gunung Prau
- Telaga Dringo
- Arboretum Kali Anget
- Swiss van Java (Ngesong)
- Domba Batur
- Domba Wonosobo
Cultural Site: Situs Budaya dan Tradisi (10 Titik)
Situs budaya yang memperkaya identitas masyarakat Dieng antara lain:
- Ruwatan Rambut Gimbal
- Kompleks Candi Arjuna
- Kompleks Candi Bima
- Kompleks Candi Gatotkaca
- Tari Lengger
- Situs Ondo Budho
- Rumah Tradisional Bismo
- Komplek Rumah Khas Tieng
- Lesung Menjer
- Permukiman Tradisional Desa Kebrengan
Destinasi Pendukung Geowisata Geopark Nasional
Selain tiga pilar utama, terdapat destinasi penting lain yang mendukung kawasan geopark:
- Kebun Teh Tambi
- Kopi Babadan
- Geodipa Power Plant (Wonosobo & Banjarnegara)
- Kebun Teh Pagilaran
- Museum Kailasa Dieng
Manfaat Penetapan Geopark Nasional Dieng
1. Pelestarian dan Konservasi
Status Geopark Nasional mendorong upaya konservasi kawasan berbasis partisipasi masyarakat.
2. Peningkatan Pariwisata Berkelanjutan
Dengan konsep geowisata, Dieng dapat menarik wisatawan berbasis edukasi dan pelestarian.
3. Edukasi dan Riset
Geopark memberikan peluang besar untuk penelitian geologi, ekologi, dan sosial-budaya.
4. Ekonomi Lokal
Pemberdayaan masyarakat lokal melalui UMKM, homestay, dan produk wisata berkelanjutan.
Menuju Geopark Global UNESCO
Penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional menjadi pijakan menuju pengakuan UNESCO Global Geopark (UGG). Dengan memperkuat dokumentasi, edukasi publik, serta pengelolaan terpadu, Dieng diharapkan mampu bersaing secara global seperti Geopark Ciletuh dan Batur.
Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional
Kawasan Dieng bukan hanya destinasi wisata indah, tetapi juga laboratorium alam dan budaya terbuka. Dengan penetapan sebagai, Dieng mengambil langkah besar menuju pariwisata berkelanjutan dan pelestarian bumi. Kini saatnya kita menjaga dan menikmati kekayaan alam serta budaya yang telah diakui secara nasional ini.